Sabtu, 27 November 2010

Komunikasi Data dan Pengamanan serta Pengendalian Sistem Informasi

Pendahuluan

Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi. Dan dalam Sistem informasi diperlukan pengamanan serta pengendalian untuk memastikan pengguna merasa aman dan nyaman.

Tinjauan Pustaka
  • Sistem Informasi
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi)
  • Komunikasi
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. (http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/)

Pembahasan

Komunikasi Data


Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

Model Komunikasi data:

a. Komunikasi data Simplex: satu arah

b. Komunikasi data Half Duplex: Dua arah bergantian
c. Komunikasi data Full Duplex : Dua arah bisa bersamaan

Komponen Komunikasi Data
  • Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
  • Penerima, adalah piranti yang menerima data
  • Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
  • Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data
  • Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.

Kemanan Sistem Informasi

Kemanan Informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan atau paling tidak mendeteksi adanya penipuan sebuah sistem berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Sangat sulit untuk membuat sistem informasi 100% aman. Pendapat bahwa kenyamanan mengakses informasi berbanding terbalik dengan tingkat kemanan sistem informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat kemanan, semakin tidak nyaman untuk mengakses. atau semakin tidak aman semakin aman untuk mengakses.

Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
  1. Kerahasian. Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan prioritas kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem informasi pemanfaatan sumberdaya alam.
  2. Ketersediaan. Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya. Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM.
Pengendalian Sistem Informasi

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya bencana, kesalahan, interupsi pelayanan, kejahatan terhadap pemanfatan komputer, dan pelanggaran sistem pengamanan komputer, perlu dibangun kebijakan dan prosedur khusus ke dalam desain dan implementasi sistem informasi. Perlu dibangun pengendalian sistem informasi yang terdiri dari seluruh metode, kebijakan, dan prosedur organisasi yang dapat memastikan keamanan aset organisasi, keakuratan dan dapat diandalkannya catatan dan dokumen akuntansi, dan aktivitas operasionalmengikuti standar yang ditetapkan manajemen. Pengendalian atas sistem informasi harus menjadi bagian yang terintegrasi sejak sistem informasi ini dirancang.

Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), pengendalian sistem informasi dapat dibagi menurut pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control). Di samping itu, terdapat pula organisasi profesi lain yang khusus di bidang audit dan pengendalian teknologi informasi, yaitu ISACA (Information Systems Audit and Control Association) yang membagi bentuk pengendalian dari perspektif yang berbeda. ISACA membagi pengendalian sistem informasi menjadi 2 jenis, yaitu: pengendalian luas (pervasive control) dan pengendalian terinci (detailed control). Untuk selanjutnya, pembahasan lebih dalam di modul ini menggunakan pembagian pengendalian sistem informasi mengikuti apa yang dirumuskan oleh AICPA, yaitu bahwa pengendalian sistem informasi terbagi atas pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum diterapkan pada keseluruhan aktivitas dan aplikasi sistem informasi.

Pengendalian umum ini dipasangkan atau melekat di dalam suatu sistem informasi dengan tujuan untuk mengendalikan rancangan, pengamanan, dan penggunaan program-program komputer, serta pengamanan atas file data di dalam infrastruktur teknologi informasi. Dengan kata lain, pengendalian umum dipasangkan di keseluruhan aplikasi yang terkomputerisasi dan terdiri dari: perangkat keras, perangkat lunak, dan prosedur manual yang mampu untuk menciptakan lingkungan pengendalian secara menyeluruh. Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang secara khusus dipasangkan pada aplikasi tertentu atau suatu subsistem tertentu, misalnya pengendalian aplikasi yang dipasangkan di aplikasi sistem penggajian, piutang, atau pemrosesan order untuk pengadaan barang dan jasa. Terdiri dari pengendalian-pengendalian yang dipasangkan pada areal pengguna atas sistem tertentu dan dari prosedur-prosedur yang telah diprogram.

Penutup
  • Kesimpulan
Pengendalikan Sistem informasi bertujuan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi, dan memastikan bahwa data yang direkam adalah data yang akurat dan lengkap serta diproses secara benar.
  • Saran
Dalam suatu kemanan sistem informasi yang ketat justru membuat pengguna kesulitan dalam mengakses sistem, jadi dalam membuat suatu kemanan sistem alangkah baiknya jika membuat kemanan seperlunya agar tidak menjadi beban bagi para penggunanya.

Referensi

http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/
http://mdin.staff.uad.ac.id/kuliah/komdat/komunikasi_data.pdf
http://www.wahid.web.ugm.ac.id/paper/komunikasi_data.pdf
http://ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8261/Pengelolaan+SI.pdf
http://untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14249/AK06020402.pdf
http://rms46.vlsm.org/2/130.pdf
http://www.freewebs.com/stiemuhpekl/akl%20bab%2013.ppt
http://mamakmnahdi.blogspot.com/2007/09/dasar-dasar-pengamanan-sistem-informasi_13.html
http://hadiwibowo.wordpress.com/2008/03/
http://www.scribd.com/doc/38368900/26/C-Membangun-Pengendalian-Sistem-Informasi

Tidak ada komentar: