Rabu, 27 Oktober 2010

Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Pendahuluan

Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping belanja atau membeli barang melalui Web. Web shopping atau online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, mendownload software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan.


Tinjauan Pustaka

  • E-Business

Menurut Lou Gerstner Dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. (http://blogdioters.blogspot.com/2010/03/pengertian-e-bisnis-dan-e-commerce.html)

  • E-Commerce

Menurut David Baum E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Membangun Web E-Commerce, 2000)

  • Web

World Wide Web (biasa disingkat sebagai "Web") adalah sistem dokumen hypertext yang dapat diakses melalui Internet. Dengan browser Web, kita dapat melihat halaman web yang dapat berisi teks, gambar, video, dan multimedia dan navigasi antara mereka menggunakan hyperlink. (http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Web)


Pembahasan

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

E-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan atau perdagangan.

Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment. Bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, ataupun situs jejaring sosial. Yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net.

Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.

Sesungguhnya E-commerce dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia mengingat potensi jumlah masyarakat yang besar dan jangkauan wilayah yang sangat luas. Kendalanya adalah faktor daya beli masyarakat yang relatif masih rendah, infrastruktur telekomunikasi yang belum merata di daerah-daerah dan kultur budaya serta tingkat kepercayaan masyarakat kita terhadap keamanan dan kehandalan bertransaksi di internet sehingga e-commerce tidak begitu populer. Menjamurnya website lokal di Indonesia dewasa ini ternyata masih banyak yang belum memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar diantaranya mereka hanya digunakan sebagai sarana atau media informasi dan promosi belaka.



Penutup
  • Kesimpulan

E-Commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global. Bill Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (pihak ketiga) antara pembeli dan penjual. Namun, seperti kesuksesan situs amazon.com yang merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak menerbitkan buku. Ia umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.

  • Saran

banyak yang harus diperbaiki khusunya dalam menaruh kepercayaan pembeli kepada e-commerce, karena mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar, mencari situs shopping yang tepat, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh cracker.


Referensi

http://blogdioters.blogspot.com/2010/03/pengertian-e-bisnis-dan-e-commerce.html
http://yatno.info/index.php?option=com_content&view=article&id=21%3Aperkembangan-e-commerce-di-indonesia&catid=10%3Ae-commerce&Itemid=15&lang=en
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Web
http://www.matabumi.com/cerita/perkembangan-e-commerce-di-indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
http://www.cert.or.id/~budi/presentation/e-commerce-indonesia.ppt
http://didoe.files.wordpress.com/2008/03/perkembangan-e.doc
http://pkditjenpdn.depdag.go.id/download/index.php?Perlindungan%20Konsumen%20Dalam%20E.pdf
http://acieee.wordpress.com/2009/12/07/perspektif-dan-perkembangan-e-commerce/
W. Purbo, Onno. 2000. Membangun Web E-Commerce, Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar: