Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan, kalau Indonesia hanya mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) saja untuk membangun bangsanya, maka Indonesia akan "melarat", karena untuk mengelolannya justru mengundang tenaga asing yang akan "menghabiskan" SDA yang dimiliki Indonesia.

"Kita tidak bisa mengandalkan SDA saja, kalau kita hanya mengandalkan SDA, kita pasti akan jatuh miskin, karena kita hanya dibohongi oleh tenaga-tenaga asing yang mengeksploitasi SDA Indonesia dengan dalih kerja sama, padahal mereka akan mengambil dan menguras SDA yang kita miliki," katanya ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional "Kepemimpinan Nasional Pasca Pemilu 2009" di Unibraw Malang, Kamis.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Hanura itu, keberadaan perusahaan-perusahaan asing seperti Freeport, Newmont, Exxon Mobile dan British Petroleum juga mengisyaratkan keberadaan mereka di Indonesia sebagai pembenaran atas kemungkinan adanya upaya untuk menguasai SDA Indonesia yang cukup besar itu, sebelum Indonesia mampu memproteksinya.

Ia mengatakan, dibalik adanya kerja sama bilateral atau multilateral pasti terjadi persaingan dan pihak-pihak tertentu terutama negara-negara pendonor terus berupa menghimpit dan saling menjatuhkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Apalagi yang bersinggungan dengan SDA yang tak terbarukan maupun produk-produk asing.

Wiranto mengaku prihatin dengan produk-produk asing yang terus membanjiri pasar Indonesia dengan harga produk yang cukup murah dengan kemasan menarik, walaupun kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kalau kondisi tersebut terus berlangsung tanpa bisa dibendung, katanya, maka implikasinya terhadap industri-industri kecil akan semakin tergerus keberadaannya dan pengangguran juga akan semakin meluas, akibat tutupnya industri-industri kecil itu.

"Jika bangsa Indonesia bisa menjadi negara produsen terbesar untuk memasok produksinya ke berbagai negara ,berarti kita (bangsa Indonesia) menang. Tetapi jika sebaliknya, kalau kita hanya menjadi negara konsumen (pengimpor), maka kita akan menjadi bangsa yang kalah," katanya menegaskan.

Sumber : http://www.antaranews.com/view/?i=1204197517&c=NAS&s=